ثُمَّ أَوْرَثْنَا الْكِتَابَ الَّذِينَ اصْطَفَيْنَا مِنْ عِبَادِنَا فَمِنْهُمْ ظَالِمٌ لِنَفْسِهِ وَمِنْهُمْ مُقْتَصِدٌ
وَمِنْهُمْ سَابِقٌ بِالْخَيْرَاتِ بِإِذْنِ اللَّهِ ذَلِكَ هُوَ الْفَضْلُ الْكَبِير
artinya: “Kemudian kitab itu Kami wariskan kepada orang-orang yang kami pilih di antara hamba-hamba Kami, lalu di antara mereka ada yang menganiaya diri mereka sendiri, dan di antara mereka ada yang pertengahan, dan diantara mereka ada
(pula) yang lebih dahulu berbuat kebaikan dengan izin Allah. Yang demikian itu adalah karunia yang amat besar.” (Fathir: 32)
HUKUM TAJWID
QS.AL-FATIR AYAT 32
1. Mim musyadah atau mim bertasydid pada bacaan ثُمَّ
2. Izhar yaitu huruf nun bersukun bertemu huruf `ain pada bacaan مِنْ عِبَادِنَا
3. idgam bilagunnah yaitu huruf tanwin bertemu huruf lam pada bacaan
ظَالِمٌ لِّنَفْسِهِ
4. idgam mimi yaitu huruf mim bersukun bertemu huruf mim bersukun
وَمِنْهُم مُّقْتَصِدٌ
5. izhar syafawi yaitu huruf mim bersukun bertemu huruf sin pada bacaan
وَمِنْهُمْ سَابِقٌ
6. iqlab yaitu tanwin bertemu huruf ba pada bacaan سَابِقٌ بِالْخَيْرَاتِ
TAFSIR QS. AL-FATIR
AYAT 32
Yang dimaksud dengan "hamba-hamba yang dipilih, yang lebih dahulu berbuat kebaikan dengan izin Allah, dan para pewaris Al-Kitab " adalah para imam dari Ahlul Bayt a.s., merekalah orang-orang yang mendapat karunia yang amat besar.
Yang dimaksud dengan "hamba-hamba yang berada pada pertengahan" adalah mereka yang mengenal para imam a.s. dan
"hamba-hamba yang menganiaya diri mereka sendiri" adalah orang-orang yang tidak mengenal para imam a.s.
PENDAPAT PARA ULAMA tentang
QS.AL-FATIR AYAT 32
Imam Muhammad Al-Baqir a.s. berkata: "orang yang lebih dahulu berbuat kebaikan adalah imam, orang yang berada pada pertengahan adalah orang yang mengenalnya, orang yang menzalimi dirinya sendiri adalah orang yang tidak mengenalnya".
Mujahid, Al-Hasan, dan Qatadah menyebutkan tentang tiga golongan tersebut bahwa: (1). Dzalimun linafsihi (orang yang mendzalimi diri sendiri) adalah ash-habul masy’amah (golongan kiri). (2). Muqtashid (pertengahan) adalah ash-habul maimanah (golongan kanan). (3). Sabiqun bilkhairat (lebih dahulu berbuat kebaikan) adalah al-muqarrabun. (Tafsir Al-Baghawi)
PENERAPAN SIKAP DAN
PERILAKU
1. Membuat target dalam sehari untuk melakukan kebaikan sebanyak mungkin.
2. Menghindari sikap ceroboh atau melakukan kasalahan yang sama berulangkali.
3. Menyerahkan hasil akhir penilaian itu hanya kepada Allah
SWT.
4. Bercermin dari kemajuan atau prestasi orang
lain.
5. Mencari sisi positif dari tokoh atau sosok yang berprestasi positif untuk di teladani.
6. suka melakukan introspeksi diri dan tidak jemu belajar memperbaiki diri.
7. berkerja semaksimal mungkin demi mendapatkan manfaat bersama.
8. bersaing secara sehat dalam hal-hal yang sifatnya baik atau positif.
9. yakin bahwa Allah tidak melewatkan penilaian amal kebaikan kita sedikitpun.
10. rajin belajar dan bertanya apabila mendapat kesulitan atau belum memahami.
11. menghormati dan menghargai orang yang banyak memiliki ilmu pengetahuan.
12. tidak memandang kemuliaan orang lain dari sisi banyaknya harta yang dimiliki.
13. melaksanakan perintah Allah
SWT dan menjauhi larangan-Nya di segala kesempatan.
14. mentaati perintah Rasulullah SAW. dan menjauhi apa yang dilarangnya.
15. Rajin menuntut ilmu dan mengajarkan ilmu yang telah di peroleh.
16. senantiasa berdo’a kepada Allah
agar diberi kemudahan dalam menuntut ilmu.
17. menghormati orang tua dan guru maupun para ulama (orang yang berilmu).