kali ini saya mau berbagi tentang materi kesusastraan, tentunya teman-teman udah pada tahu kan, atau ada yang lupa ni, okey bagi yang lupa ni, saya ingetin lagi ya
yuuuks... simak materi kali ini
Ringkasan
Materi Kesusastraan
Mengidentifikasi karya sastra melayu
klasik
Ciri-ciri
sastra secara fisik (bentuk) dan batin (isi) yang dapat dijadikan pembeda sastra lama dan sastra baru. Cirri-ciri
sastra lama (Melayu)
1. Bersifat
lisan dan tulisan, bahasa sudah lisan(dari mulut ke mulut)
2. Bersifat
anonym atau tampa nama
3. Bersifat
komunal (milik bersama)
4. Bersifat
statis (relative tidak ada karya-karya baru, hanya perubahan bentuk dari yang
lama).
5. Masih
mencerminkan keterikatan terhadap aturan-aturan
hidup bermasyarakat secara kaku.
6. Terbitan
dan cetakannya tidak berangka tahun.
7. Istana
sentries, sumber cerita adalah kerajaan atau keratin dan keluarga raja.
Salah satu bentuk cerita lama atau
klasik adalah hikayat,yaitu karya sastra lama melayu yang berbentuk prosa yang berisi cerita, undanng-undang, dan
silsilah bersifatrekaan, kegamaan, sejarah, geografi, atau gabungan
sifat-sifat itu dibaca untuk pelipur
lara, pembangkit semangat juang, atau sekedar untuk meramaikan pesta. Contoh :
1. Hikayat
Hang Tuah
2. Hikayat
Perang Palembang Kerajaan
3. Hikayat
Seribu Satu Malam
Unsur-unsur intrinsic
karya sastra adalah:
1.
Tema, yaitu pokok pikiran yang menjadi
jiwa dan dasar cerita.tema dibedakan menjadi dua, yaitu tema mayor dan tema
minor.
a. Tema
mayor: tema yang merupakan pusat pikiran cerita.
b. Tema
Minor: tema yang merupakan rincian atau bagian dari tema mayor yang biasanya
dapat dirumuskan dari setiap kejadian dalam cerita.
2. Alur atau Plot, yaitu rangkain peristiwa
yang dibuat dan dijalin dengan teliti untuk membentuk suatu cerita dalam
hubungan sebab akibat. Secara gars besar , alur dapat dibedakan menjadi alur
maju dan alur mundur.
3.
Latar cerita/setting, yaitu suatu yang
melingkupi pelaku atau keadian-kejadian dalam cerita. Latar cerita mencangkup :
a. Latar
waktu(siang, dahulu kala, tahun, dan sebagainya);
b. Latar
tempat (sekolah, kantor, kota, laut dan sebagainya):
c. Latar
suasana/situasi (sedih, gembira,lengang, sepi, gaduh dan sebagainya);
d. Latar
alat (cangkul, pulpen, televise, tali dan sebagainya).
4.
Penokohan, yaitu penentuan dan penciptaan citra/image
(biasanya berupa gambaran watak atau sifat) pelaku atau tokoh dalam cerita.
5. Sudut pandang, yaitu cara pandang
pengarang dalam menceritakan suatu cerita. Ada beberapa sudut pandang.
a. Diaan-author observer,
pengarang menggunakan orang ketiga (dia) pengarang seolah-olah tidak mengetahui
jalan pikiran pelaku
b. Diaan-outhor
omniscient, pengarang menggunakan orang ketiga (dia). Pengarang seolah-olah
mengetahui dan mengatur jalan pikiran pelaku.
c. Akuan-outhor
participant, pengarang menggunakan orang pertama (aku).
d. Campuran,
pengarang menggunakan teknik campuran anatara teknik a,b, dan c.
6.
Gaya bahasa pengarang (style) cara pengarang untuk menggunkaan
bahasa dalam menyajikan pikiran dan perasaannya dalam cerita.
7.
Amanat,gagasan mendasari cerita sekaligus
pesan yang ingin disampaikan pengarang terhadap pembaca.
Sampai disini dulu ya materinya, kapan kapan kita lanjut lagi... tetap pantau blog saya ya, kalau mau request materi koment aja ya guys
No comments:
Post a Comment